ALLAHUMMA SHALLI WASALLIM
WABAARIK 'ALA SAYYIDINA WAMAULAANA MUHAMMADIN SYAJARATIL ASHLINUURANNIYYAH WALAM'ATIL
QABDLATIRRAHMANIYYATI, WA AFDLALIL KHALIQATIL INSANIYYATI WAASYRAFISH SHUURATIL
JASMANIYYATI, WAMA'DANILASRAARIR RABBAANIYYATI, WAKHAZAAINIL 'ULUUMIT
ISHTHAFAAIYYATI. SHAAHIBIL QABDHATIL ASHLIYYATI. WALBAHJATISSANIYYATI
WARRUTBATIL 'ALIYYATI MANINDARAJATIN NABIYYUNA TAHTA LWAAIHII. FAHUMMINHU
WAILAIHI. WASHALLI WASALLIM WABAARIK 'ALAIHI WA'ALAA 'ALIHII WASHAHBIHI
'ADADAMAA KHALAQTA WARAZAQTA WAAMATTA WAAHYAITA ILAA YAUMI YUB'ATSU MAN
AFNAITA, WASALLIM TASLIIMAN KATSIIRAA ILA YAUMIDDIINI WALHAMDU LILLAAHI RABBIL
'AALAMIIN.
Artinya : Ya Allaah limpahkanlah shalawat,
kesejahteraan, dan keberkahan kepada penghulu dan pemimpin (Nabi) Muhammad;
pohon asal cahaya; cahaya genggaman Sang Rahman; insan paling utama; gambaran
jasmani yang paling mulia; sumber rahasia-rahasia ke-Tuhan-an; khazanah
ilmu-ilmu pilihan; pemilik genggaman kealian; keelokan yang luhur; derajat yang
tinggi, yang semua Nabi berteduh di bawah panjinya, maka (para Nabi) mereka
bersumber darinya dan akan menuju padanya; dan (limpahkanlah)shalawat, kesejahteraan,
dan keberkahan kepadanya dan (limpahkan pula) kepada keluarganya; sebanyak
jumlah makhluk yang Engkau ciptakan; yang Engkau berikan rizki; yang Engkau
matikan; yang Engkau hidupkan; (hingga ketika) hari (di mana) Engkau bangkitkan
mereka yang Engkau matikan sebelumnya; dan (limpahkanlah) kesejahteraan
sebanyak-banyaknya; dan segala puji hanya bagi Allaah, Tuhan semesta alam.”
Sekilas tentang Syeh badawi
Setiap hari, dari pagi hingga
sore, beliau menatap matahari, sehingga kornea matanya merah membara. Apa yang
dilihatnya bisa terbakar, khawatir terjadinya hal itu, saat berjalan ia lebih
sering menatap langit, bagaikan orang yang sombong. Sejak masa kanak kanak, ia
suka berkhalwat dan riyadhoh, pernah empat puluh hari lebih perutnya tak terisi
makanan dan minuman. Ia lebih memilih diam dan berbicara dengan bahasa isyarat,
bila ingin berkomunikasi dengan seseorang. Ia tak sedetikpun lepas dari kalimat
toyyibah, berdzikir dan bersholawat.
Pada usia dini beliau telah hafal
al-Qur’an, untuk memperdalam ilmu agama ia berguru kepada syaikh Abdul Qadir
al-Jailani dan syaikh Ahmad Rifai. Suatu hari, ketika beliau telah sampai
ketingkatannya, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, menawarkan kepadanya: ”Manakah
yang kau inginkan ya Ahmad Badawi, kunci Masyriq atau Maghrib, akan kuberikan
untukmu”, hal yang sama juga diucapkan oleh gurunya Syaikh Ahmad Rifai, dengan
lembut, dan karna menjaga tatakrama murid kepada gurunya, ia menjawab; ”Aku tak
mengambil kunci kecuali dari al-Fattah (Allah )”.
Peninggalan syaikh Ahmad Badawi yang sangat utama, yaitu bacaan shalawatbadawiyah sughro dan shalawat badawiyah kubro.
Sholawat Badawiyah adalah salah satu sholawat yang diriwayatkan Sayid Ahmad Badawi Ra.
Apabila anda dalam keadaan susah
atau menghadapi bahaya khusus atau umum maka bacalah sholawat ini sebanyak-banyaknya.
Insya Allah anda akan mendapatkan ketenagan batin.
Min Ba'dil Ulama, barang siapa
membaca membaca shalawat ini 100 x dalam keaadaan suci dari hadats maka akan
dimudahkan Allah SWT dalam segala urusan.
Siapa yang membaca sholawat Badawiyyah 3 x, maka akan mendapatkan
pahala seperti pahalanya membaca "Dalaailul Khairat" sampai khatam.
(Menurut hadrah al 'arif billah Al Habib Sayid "Ali ibn "Abdirrohman
Al Habsyi dalam kitab Fadhilatus Shalawat).