OLEH: AIDH AL- QARNI
THE SCRRET OF HAPPINESS
Yang lalu biarlah berlalu
Larut dalam angan-angan masa lalu, menghayalkan
seandainya itu terulang lagi , dan selalu bersedih dengan kejadian yang
menyesakkan dada hanyalah pekerjaan orang bodoh dan gila. Jika dibiarkan, hal
itu akan memadamkan bara motivasi dan membabat habis harapan masa depan. Orang
yang cerdas justru akan melipat rapat kenangan masa lalu, tidak dilihat lagi.
Ditutup dalam memori yang harus dilupakan, tidak akan dibuka lagi untuk
selamanya. Kenangan pahit itu bagaikan seorang penjahat yang akan diikat dengan
tali rantai yang kuat dalamruang penjarakelupaan, tidak akan pernah dikeluarkan
lagi untuk selamanya.
Sang penjahat akan ditutup rapat sehingga tidak lagi
dapat melihat cahaya kebebasan yang ada diluar. Sebab, kenangan itu telah
berlalu dan usai. Tidak ada kesedihan yang dapat mengembalikan masa lalu. Tidak
ada kesusahan yang dapat memperbaiki
masa lalu. Tidak ada duka yang dapat menyembuhkannya lagi. Tidak ada kemarahan
yang dapat menghidupkan lagi karena ia ntelah sirna. Janganlah.Anda hidup dalam
himpitan masa lalu! Janganlah Anda hidup dibawah paying kenangan masa silam!
Selamatkan diri anda dari bayang-bayang masa lalu! Apakah Anda ingin
mengembalikan aliran sungai itu berbalik ke hulu? Apakah Anda ingin matahari
yang telah meninggi itu kembali ketempat terbitnya? Apakah anda ingin
mengembalikan bayi yang mungil itu kerahim ibunya? Apakah Anda ingin
mengembalikan susu yang telah menetes itu kedalam payudaranya? Apakah Anda
ingin mengembalikan tetesan air mata itu ke kelopaknya?
Dengan khayalan masa lalu, hanyut dalam kesedihan
dan penyesalan, membakar diri anda dengan api kenangan, dan melemparkan diri
Anda dalam cercaan masa lampau hanya
akan membuat hidup Anda hina, berlumur kesedihan, mengerikan, menakutkan, dan
mencekam, tidak ada lagi harapan. Membaca lembaran masa lalu dapat membuyarkan
harapan masa depan, mengoyak semangat yang mulai berkobar, dan
memporak-porandakan kesempatan yang menjemput di depan mata. Allah telah
memperingatkan umat-umat terdahulu dengan segala yang mereka lakukan. Allah
berfirman:” itu adalah umat yang lalu.’’ (Qs.AL-baqarah(2):134). Semua telah
usai dan biarlah berlalu. Tidak ada gunanya kita memeriksa nestapa zaman. Tidak
ada gunanya. Kita sibuk memutar balik cerita lama.
Orang yang selalu mengulangi masa lalu bagaikan
menggiling tepung, namun dia sendiri yang hancur: bagaikan menggergaji kayu,
namun dia sendiri yang terpotong. Dulu, mereka berkata kepada orang yang
menangisi masa lalu, ‘’ Orang yang mati tidak akan kembali lagi dalam kuburnya
( nasi telah menjadi bubur , tidak akan lagi menjadi beras ).’’ Ada yang
bercerita tentang orang yang berbicara layaknya binatang bodoh. ‘’ Mengapa kamu
tidak menarik?’’ Tanya mereka kepada seekor keledai.’’ Karena aku tidak suka
berbohong,’’ jawab sang keledai membela diri. Bukan karena tidak suka berbohong
tentunya, tetapi karena bodoh..
Kelemahan kita hanyalah karena kita tidak berani
menghadapi masa depan. Kita asik memutar kenangan masa lalu. Kita lupa dengan
singgasana kita yang begitu elok itu. Kita hanyut menyesali bangunan rumah kita
yang runtuh dimakan waktu. Seandainya
saja manusia dan jin berkumpul bekerja
sama untuk mengembalikan masa lalu, maka pastilah mereka tidak akan mampu
karena itu sungguh tidak mungkin, mustahil bisa. Manusia seharusnya tidak lagi
melihat kebelakang kalau hanya untuk sebuah penyesalan. Janganlah menoleh
kebelakang karena angina selalu berhembus ke depan, air selalu mengalir kedepan, kafilah juga berjalan
kedepan, janganlah kau ingkari garis hidup seperti itu.